Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta di Balik Kemiskinan Indonesia, Nomor 4 Bak Angin Segar

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2019 |06:12 WIB
Fakta di Balik Kemiskinan Indonesia, Nomor 4 Bak Angin Segar
Kemiskinan (Okezone)
A
A
A

Fakta 3. Beras dan rokok jadi penyebab utama kemiskinan Indonesia

 

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, salah satu komoditas yang memberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan yakni rokok kretek filter, lantaran setiap bulan menyumbang inflasi. Harga rokok memiliki andil terhadap kemiskinan sebesar 11,38% di pedesaan dan sebesar12,22% di perkotaan.

 Baca juga: Penyebab Utama Kemiskinan Indonesia: Beras dan Rokok

"Rokok kontribusinya pelan-pelan naik. Karena setiap bulan inflasinya 0,01%. Tapi kalau rokok naik tetap enggak ada yang komplain," kata Kepala BPS.

Pria yang akrab dipanggil Kecuk itu menyatakan, beras sebagai bahan pangan pokok, juga turut menjadi komoditas penyumbang pada kemiskinan. Konstribusinya terhadap kemiskinan di perkotaan sebesar 20,59% dan 25,97% di perdesaan.

Fakta 4. Ketimpangan si Kaya dan si Miskin di Indonesia Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, tingkat ketimpangan atau gini ratio yang diukur berdasarkan pengeluaran penduduk Indonesia, kembali mengalami penurunan. Pada Maret 2019 gini ratio tercatat sebesar 0,382, lebih rendah dari posisi September 2018 yang sebesar 0,384.

Begitu pula bila dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,389, turut mengalami penurunan. Dengan demikian, jarak antara penduduk kaya dan miskin semakin mengecil.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, gini ratio di perkotaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,392, naik dibanding gini ratio September 2018 yang sebesar 0,391. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,401, maka gini ratio mengalami penurunan.

Sementara, gini ratio di perdesaan pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,317. Angka itu tersebut mengalami penurunan dibanding gini ratio di September 2018 yang sebesar 0,319 dan Maret 2018 yang sebesar 0,324.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement