JAKARTA - Besarnya populasi masyarakat Indonesia yang tidak sebanding dengan pertumbuhan rumah sakit, rupanya dinilai menjadi potensi pasar yang cukup menjanjikan.
Berangkat dari peluang pasar tersebut, emiten farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) tengah membidik bisnis rumah sakit untuk memperlengkap bisnis perseroan di bidang kesehatan. Apalagi, perseroan sudah memiliki 20% saham di RS Permata Cirebon.
Kata Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami (Emmy), pasca rights issue akan difokuskan untuk mengembangkan bisnis di layanan rumah sakit.
“Kita kedepan akan kaji pengembangan rumah sakit dan juga menjajaki rumah sakit yang mau diakuisisi ketimbang membangun rumah sakit baru,” ujarnya seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Baca Juga: Lirik Bisnis Kosmetik, Pharos Siapkan Investasi Rp20 Miliar
Menurutnya, bisnis rumah sakit merupakan sejalan dengan bisnis layanan kesehatan teringterasi yang digarap perseroan. Hanya saja, Emmy, belum mau menjelaskan lebih detail rencana akuisisi rumah sakit yang bakal diakuisisi. Disampaikannya, perseroan saat ini tengah fokus untuk mengembangkan divisi bisnis kecantikan yang bersinergis dengan induk usaha PT Kimia Farma Tbk.
Di paruh pertama tahun ini, Phapros berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 119 miliar atau tumbuh 27% dari priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 94.2 miliar.
”Tidak hanya hanya laba, penjualan juga naik 36% dan ini menunjukkan konsistensi perseroan untuk tumbuh hingga akhir tahun double digit,” kata Emmy.
Baca Juga: Phapros Kantongi Kontrak Kerjasama Senilai Rp1 Triliun
Melihat pencapaian tersebut, lanjutnya, perseroan sangat optimis target bisnis tahun ini bisa tercapai. Disampaikannya, pertumbuhan penjualan terjadi di semua portofolio produk obat Phapros, baik obat jual bebas (OTC), obat generik, maupun etikal.
“Pertumbuhan penjualan terbesar ada pada produk obat generik berlogo (OGB) sebesar 45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.