Sebagai institusi perencanaan, Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya mengandalkan perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan.
Kebijakan itu mencakup peta jalan transformasi digital, harmonisasi peraturan perundangan, kebijakan fiskal, kemudahan berusaha, juga kesediaan akses pendanaan dan tenaga kerja terampil.
"Infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi juga menjadi sasaran kebijakan, sekaligus perbaikan keamanan siber dan tata kelola," katanya.
Terkait Industri 4.0, Bambang menyampaikan ada lima subsektor manufaktur yang menjadi prioritas, yakni makanan, tekstil, otomotif, elektronik dan industri kimia.
"Subsektor itu menghadapi tantangan keamanan data dan informasi serta distribusi yang efisien dalam sistem desentralisasi yang dapat dijawab blockchain," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)