JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan kantor pusat PLN tanpa sepatah patah kepada awak media yang sudah menunggu.
Kepala Negara bertemu dengan Plt Direktur Utama PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani untuk mengetahui penyebab pemadaman listrik yang terjadi serentak kemarin sore.
Terlihat, Jokowi saat meninggalkan kantor pusat PLN dengan mimik muka datar dan tanpa tersenyum.
Baca Juga: Listrik Belum Normal, Perjalanan KRL Pondok Ranji-Serpong Terganggu
Asal tahu saja, tinjauan Jokowi ke kantor pusat PLN ini hanya berlangsung sebentar. Jokowi datang sekira pukul 08.50 WIB dan keluar pada pukul 09.10 WIB.
Saat di ruang rapat, Jokowi meminta penjelasan kepada Plt Direktur Utama PLN mengenai peristiwa ini. Dirinya meminta PLN untuk blak-blakan mengenai penyebab detilnya hingga terjadi pemadaman listrik dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Pengumuman: Hari Ini Masih Ada Pemadaman Listrik Bergilir Sampai Sore
“Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang,” ujarnya di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Kemudian, Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar pulau Jawa. Sripeni menjelaskan panjang lebar mengenai masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, yakni terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Namun belum sempat selesai penjelasannya, Jokowi kembali meminta kepada Plt Dirut PLN untuk menjelaskannya secara simpel. Sebab menurut Jokowi, penjelasan yang dia terima dari Sripeni itu karena terlalu panjang.
“Tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Pejelasannya panjang sekali. Pertanyaan saya bapak ibu semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop. Artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung tidak dikalkulasi,” katanya.
Kemudian Jokowi meminta kepada PLN untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Sebab dampak dari pemadaman ini sangat luas sekali dan merugikan banyak orang.
“Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya,” katanya.
(Feby Novalius)