Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemadaman Listrik Serentak Bukan karena Gempa dan Sabotase

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2019 |13:34 WIB
Pemadaman Listrik Serentak Bukan karena Gempa dan Sabotase
Pembangkit Listrik (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT PLN (Persero) memastikan pemadaman listrik yang terjadi serentak sejak kemarin murni karena masalah teknis.

Hal ini membantah anggapan yang beredar di sosial media terkait penyebab pemadaman listrik karena sabotase ataupun efek gempa.

Baca Juga: Skema Ganti Rugi PLN, Ini Rincian Kompensasi untuk Pelanggan

Asal tahu saja, belakangan ini beredar kabar di sosial media jika penyebab listrik mati hingga saat ini adalah karena gempa yang terjadi beberapa waktu lalu. Selain itu, beredar kabar juga jika penyebab matinya listrik karena ada sabotase dari pihak-pihak tertentu.

“Enggak (Bukan karena efek gempa). Ini saya pastikan bukan masalah sabotase. Ini adalah murni teknis,” ujar Plt Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Baca Juga: Berikut Wilayah dan Jadwal Pemadaman Listrik Bergilir Hari Ini

Awal mula terjadinya pemadaman adalah pada pukul 11.45 WIB. Tepatnya pada detik ke-27 saluran udara tegangan ekstra tinggi Ungaran-Pemalang mengalami gangguan.

Gangguan terjadi tepatnya di sirkuit satu yang disusul sirkuit kedua sehingga dua-duanya mengalami gangguan. Akibatnya pada detik ke-48 menyebabkan jaringan SUTB (saluran udara tegangan tinggi) Depok-Tasik mengalami gangguan.

Kemudian pada 11.45 WIB detik 27, listrik di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali normal. Hanya Brebes yang mulai padam, pasalnya dia masuk di sistem Jabar.

Kemudian untuk memulihkan padamnya listrik ini, PLN mendistribusikan listrik dari timur ke barat Pulau Jawa. Listrik dari Jatim mulai masuk ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata.

Kemudian pada pukul 16.27 WIB, pasokan listrik mulai masuk ke Gandul. Terhitung 3 jam sejak 16.27 WIB diperkirakan listrik di Jakarta akan pulih 100%. Sementara Jawa Barat dan Banten butuh waktu lebih lama.

“Jadi kalau kita bicara sistem tegangan, ini bervariasi ya. Jadi dalam tegangan ekstra tinggi ini kan melintasi sekian area. Nah sekian area ini, kami dalam proses investigasi. Kadang-kadang kita suka tau ya ada layanan juga bisa menyebabkan jaringan putus, kemudian jaringan yang ini kena dahan pohon itu juga bisa menyebabkan putus. Nah ini memang banyak, karena ini memang jaringan yang 500 kV ini terbuka,” jelasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement