JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, kita tidak boleh lengah karena tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin kompleks. Dia berharap situasi krisis harus kita balik sebagai peluang.
Baca Juga: BI Harapkan Sektor Manufaktur Bisa Lepaskan Indonesia dari Middle Income Trap
Presiden Jokowi mengingatkan, kita tidak boleh lengah karena ekonomi dunia sedang mengalami ketidakpastian. Di mana beberapa emerging market sedang mengalami krisis, dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan negatif.
Selain itu, lanjut Presiden, kita juga menghadapi tantangan perang dagang, dan depresiasi nilai mata uang beberapa negara seperti Yuan-Tiongkok dan Peso-Argentina yang membuat kita harus waspada.
Saat negara-negara lain ekonominya melambat, Presiden berharap ekonomi kita harus mampu tumbuh. Situasi krisis harus kita balik sebagai peluang.
Baca Juga: Menteri Bambang: 'Otot' Perekonomian Korsel Lebih Kuat dari Indonesia
“Oleh sebab itu kita harus jeli. Kita manfaatkan kesulitan sebagai kekuatan untuk bangkit, untuk tumbuh, untuk Indonesia Maju,” tuturnya, dikutip dari Setkab, Senin (19/8/2019).
Salah satu kuncinya, menurut Presiden, adalah dengan terus meningkatkan daya saing nasional, dengan bertumpu pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ia menegaskan, SDM yang berkualitas merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis digital.
Presiden menyampaikan, bahwa berbagai program pembangunan SDM disiapkan pemerintah untuk memastikan bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Indonesia memiliki modal awal untuk bersaing di tingkat global. Jumlah penduduk kita nomor empat terbesar di dunia. Sebagian besar penduduk kita berusia muda. Kelas menengah kita tumbuh dengan pesat. Saya yakin dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju,” ucap Presiden Jokowi.
(Feby Novalius)