Maka itu, tutur dia, bukan suatu targeted level yang harus dicapai karena ini adalah sesuatu yang memang rezim nilai tukar yang ada di Bank Indoneisa (BI). Kemudian juga mengenai PE tentu bisa berkontribusi terhadap pencapaiannya namun dia sangat tergantung dengan policy. Policy yang dilaksanakan oleh pemerintah kementerian lembaga daerah serta oleh sektor swasta.
"Dengan demikian kalau kami boleh diizinkan untuk kalimat target dihilangkan kalau tidak mencapai target itu kemudian mungkin perlu sebagai catatan bahwa asumsi tersebut ternyata memang sangat dinamis," jelas dia.
Dia menuturkan tahun 2018 ini semua sepakat bahwa terjadi perubahan policy secara global yang kemudian menyebabkan kapital outflow. Dan kemudian dinamika yg sangat besar terhadap nilai tukar, harga minyak, dan bahkan terhadap harga komoditas yang lainnya.
"Mungkin ini untuk meletakan lagi di dalam porsi-nya di dalam catatan mengenai kata target tersebut," pungkas dia.
(Feby Novalius)