JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) beminat untuk mengambil alih aset yang dijual oleh PT Indosat Tbk (ISAT) yakni menara Base Transceiver Station (BTS). Telkom saat ini sedang mengikuti proses penawaran melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
"Tentunya kalau memang Telkom group yang dinyatakan pemenang (tender), maka aset itu akan masuk ke Mitratel," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry Mozarta Zen di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Baca Juga: Telkom Catat Laba yang Diatribusikan Naik 27,36% ke Rp11,07 Triliun
Meski demikian, Harry enggan menjelaskan lebih lanjut tentang proses pembelian aset tersebut. Menurutnya, perseroan sedang terikat perjanjian non-pengungkapan (confidentiality agreement) dengn pihak Indosat.
"Jadi tidak ada yang bisa saya sampaikan. Tapi memang betul kami mengikuti prosesnya," katanya.
Untuk diketahui, Indosat dikabarkan berencana menjual 3.000 unit BTS untuk memnuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) tiga tahun ke depan. Diperkirakan total penjualan ini akan mencapai USD300 juta atau sekitar Rp4,23 triliun (asumsi kurs Rp14.100 per USD).
Baca Juga: Dirut SMI Emma Sri Digeser Jadi Bos Baru Telkomsel
Tak hanya pembelian BTS Indosat, Telkom juga berencana meluncurkan satelit bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). "Proyek ini masih terus berlanjut," katanya.
Adapun untuk memenuhi dua rencana bisnis tersebut, Telkom pada tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar 27% dari total pendapatan tahun lalu atau sekitar Rp35,31 triliun. Pada 2018 pendapatan Telkom mencapai Rp 130,78 triliun.
"Hingga Juni 2019 capex sudah mencapai 21% (dari pendapatan)," kata dia.
(Dani Jumadil Akhir)