Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Masalah Pengembangan Industri Manufaktur: Pungli, Bajing Loncat hingga Macet

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2019 |20:12 WIB
   Sederet Masalah Pengembangan Industri Manufaktur: Pungli, Bajing Loncat hingga Macet
Ilustrasi: Foto Okezone
A
A
A

Lana menegaskan, untuk memerkuat sektor manufaktur, sebaiknya kemudahan investasi dan bisnis di Indonesia perlu ditingkatkan. ”Kemudian fokus kepada empat industri prioritas seperti ditetapkan Kementerian Perindustrian,” tegasnya.

Dengan begitu manufaktur akan bisa lebih baik di tengah pesatnya perkembangan sektor jasa pada saat ini. ”Sektor jasa biarkan saja tumbuh secara alami karena trennya begitu. Pemerintah fokus saja perbaiki manufaktur,” sarannya.

 Industri Manufaktur

Beberapa sektor industri saat ini merupakan pengguna utama gas bumi. Dengan tingkat kebutuhan yang berbeda, struktur biaya produksinya juga berlainan. Misalnya pupuk memiliki kebutuhan bahan baku gas mencapai 70% petrokimia, baja dan logam, pulp dan kertas (8%-32%), keramik (20%-24%) kaca (20%-25%) dan makanan minuman (15%-25%).

Dengan harga gas yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, kinerja sektor industri pengguna gas bumi juga solid. Contohnya pelaku usaha keramik. Meski sering mengeluh harga gas kemahalan, namun banyak perusahaan yang justru mendulang untung besar.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement