Menurutnya, isu likuiditas masih membayangi, meski rasio Giro Wajib Minimum (GWM), bunga deposito dan bunga kredit sudah turun. Tapi dengan komitmen pemerintah untuk segera membelanjakan anggaran di kementerian dan lembaga, maka diharapkan bisa melonggarkan kondisi likuiditas perbankan.
"Barangkali juga BI akan menguatkan kebijakan makroprudensial yang lebih akomodatif untuk mengendurkan likuiditas yang ketat. Misalnya dengan rasio GWM Rupiah diturunkan 50 bps," ujarnya.
(Fakhri Rezy)