JAKARTA – Bisa membeli barang dengan kartu kredit yang diinginkan tentu sangat puas. Tapi, jangan kalap. Sebab, jika tidak dikendalikan bisa-bisa tidak terasa jumlah cicilan kartu redit bisa menggunung. Tentunya hal ini tidak sehat bagi dompetmu bukan?
Baca Juga: Cara Survive bagi Anak Kost, Simak 5 Celahnya
Untuk mendiagnosa apakah keuangan yang kamu terapkan sehat atau tidak, ada sebuah indikator penting yang perlu kamu ketahui.
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari menilai, pengguna kartu kredit harus membatasi diri dengan memiliki tagihan sepertiga dari pendapatan. Hal ini untuk memastikan adanya kemampuan untuk membayarkan kewajiban utang itu.
Baca Juga: 5 Tips Atur Uang untuk Mahasiswa yang Ngekos di Jakarta
"Kalau cicilan lebih dari sepertiga gaji, itu sudah kebesaran utangnya. Nah itu yang harus diperhatikan," kata dia, kepada Okezone, Kamis (22/8/2019).
Menurutnya, pengguna kartu kredit perlu memahami jika ada tagihan kartu kredit yang tak mampu dibayarkan lunas saat jatuh tempo, maka itu sudah menandakan keuangan yang memburuk. Maka perlu untuk segera mengantisipasinya dengan tidak menambah sejumlah tagihan ke depannya.
"Tanda-tandanya kalau ada tagihan kartu kredit, misalnya Rp2,5 juta tapi hanya bisa bayar Rp500 ribu, itu sudah tidak benar penggunanya,” ujarnya.
Apalagi kalau jumlah cicilannya sampai setahun atau dua tahun. Kondisi itu bisa lebih membahayakan lagi. “Berarti utangnya lebih banyak dari kemampuan dia," jelas Tejasari.
(Feby Novalius)