Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Ciri-Ciri Meredanya Globalisasi Menuju Era Digitalisasi

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2019 |11:56 WIB
4 Ciri-Ciri Meredanya Globalisasi Menuju Era Digitalisasi
Ilustrasi Pergerakan Ekonomi Global. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Menghadapi digitalisasi ekonomi ke depan, para pengambil kebijakan, termasuk bank sentral, perlu memahami perubahan-perubahan pemikiran ekonomi sehingga dapat melakukan respons kebijakan secara tepat.

Baca Juga: Mata Uang Safe Haven Dibayang-bayangi Harapan Stimulus Meningkat

Untuk itu, munculnya pemikiran-pemikiran, perumusan riset, dan kebijakan, menjadi salah satu prasyarat penting dalam menghadapi tantangan ke depan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan empat ciri meredanya globalisasi menuju meningkatnya digitalisasi. Pertama, banyaknya negara yang mengandalkan internal (domestik) dalam merespons ketegangan perdagangan internasional.

Baca Juga: Pelemahan Yuan, Menko Darmin: Banyak Mata Uang Negara Ikut Melemah

Kedua, arus modal antar negara dan nilai tukar yang semakin bergejolak. Ketiga, bahwa respons kebijakan bank sentral tidak dapat mengandalkan suku bunga.

“Mandat bank sentral di beberapa negara tidak hanya menjaga inflasi tapi juga stabilitas sistem keuangan, sehingga kebijakan makroprudensial menjadi penting. Keempat, semakin maraknya digitalisasi di bidang ekonomi maupun keuangan,” ujar Perry, dalam keterangannya, Kamis (29/8/2019).

Lebih lanjut, Perry menyampaikan tiga hal yang perlu menjadi perhatian bank sentral dan pengambil kebijakan dalam merespons hal tersebut. Pertama, Menerapkan bauran kebijakan bank sentral (policy mix). Kedua, Perlunya memperkuat sinergi dan koordinasi antar pemangku kebijakan dengan meningkatkan transparansi dan komunikasi. Ketiga, perlunya memanfaatkan era digitalisasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Di mana Bank Indonesia menyusun Visi SPI 2025 untuk mengintegrasikan ekonomi dengan keuangan digital,” ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement