Bandara YIA, imbuhnya, akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi di DIY. Termasuk menyelesaikan permasalahan di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Di mana kapasitas di Adisutjipto hanya untuk 1,8 juta penumpang saja. Sedangkan penumpang di Adisutjipto per tahun sudah mencapai 8,4 penumpang.
Bandara YIA akan mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY. Nantinya akan banyak penerbangan langsung dari luar negeri. Sementara pintu masuk selama ini dari Ngurah Rai, Bali dan Cengkareng, Jakarta.
"Per hari saat ini sudah ada 14 flight dan mulai September nambah 14 lagi menjadi 28," terangnya.
Nantinya mulai awal tahun 2020 akan dilakukan pemindahan penerbangan dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Sedangkan penerbangan internasional diharapkan sudah bisa pada awal April atau Mei.
"Untuk penerbangan internasional harus mengikuti Hira (Hazard identification and Risk Assesment)," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)