Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jokowi Sindir Menteri, Jangan Minta Dilayani tapi Layani Investor dengan Baik!

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 04 September 2019 |17:06 WIB
  Jokowi Sindir Menteri, Jangan Minta Dilayani tapi Layani Investor dengan Baik!
Jokowi ke Menteri Jangan Minta Dilayani (Foto: Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jalan yang paling cepat dalam mengantisipasi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kemungkinan resesi adalah yang berkaitan dengan Foreign Direct Investment (FDI).

“Kuncinya hanya ada di situ, enggak ada yang lain, enggak ada yang lain. Kuncinya hanya ada di situ,” tegas Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) tentang Antisipasi Perkembangan Perekonomian Dunia, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

 Baca Juga: Jokowi Kesal 33 Perusahaan Keluar dari China, Tak Satu Pun ke Indonesia

Untuk itu, Presiden meminta seluruh kementerian yang berkaitan dengan ekonomi menginventarisir regulasi-regulasi yang menghambat, aturan-aturan yang menghambat, regulasi-regulasi yang memperlambat, regulasi-regulasi yang membuat kita lamban itu.

Nanti, seminggu lagi, Presiden menyampaikan akan bicara mengenai masalah bagaimana segera menyederhanakan peraturan-peraturan yang menghambat dan memperlambat itu.

 Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Trump Minta Perusahaan AS Cabut dari China

Presiden Jokowi menunjuk contoh, dari 33 perusahaan yang dua bulan lalu keluar dari Tiongkok, 23 memilih di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand dan Kamboja. Nggak ada yang ke kita.

“Dari 33 tadi, sekali lagi 33 perusahaan yang di Tiongkok yang keluar, saya ulang, 23 ke Vietnam 10 ke Kamboja, Thailand, dan Malaysia. Tidak ada yang ke Indonesia. Tolong ini digarisbawahi,” tegas Presiden seraya mengingatkan, berarti kita memiliki persoalan yang harus diselesaikan.

 Penampilan Jokowi Pakai Baju Adat Bali di Upacara HUT ke-74 RI

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement