Kemudian kelima, dengan mendorong pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing) melalui pelonggaran loan to value (LTV) dan uang muka. Serta pelebaran Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dan perluasan cakupan komponen sumber funding.
"Serta ke enam mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global, dan pemanfaatan perjanjian-perjanjian dagang dengan sejumlah negara,"katanya.
Seperti mempercepat ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA), pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Chili (IC-CEPA).
Juga dengan penyelenggaraan West Java Investment Summit, pameran, misi dagang, serta business matching, antara lain Trade Expo Indonesia di Jakarta.
"Ini disepakati oleh pemerintah pusat dan daerah, dengan langkah bersama ini diharapkan industri manufaktur dalam negeri berkembang dan mendorong daya ekonomi," tutupnya.
(Feby Novalius)