China dan Amerika Serikat pada Kamis sepakat untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi pada awal Oktober di Washington. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
"Bahkan dengan pengumuman bahwa mereka akan memulai kembali perundingan perdagangan, masih ada ketidakpastian mengenai masalah itu dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan permintaan, yang pada dasarnya menjaga pasar dari dorongan lebih tinggi," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energi di Stamford, Connecticut.
Sengketa perdagangan yang berkepanjangan telah meredam harga minyak, tetapi Brent masih naik sekitar 12% tahun ini, dibantu oleh pengurangan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia.
Meskipun demikian, OPEC dan Rusia meningkatkan produksi pada Agustus, menurut survei Reuters dan angka-angka kementerian energi Rusia.
Juga tekanan turun pada harga minyak telah meningkatkan bukti perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, yang telah mendorong analis untuk menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak.
Kepala Keuangan (CFO) BP Brian Gilvary mengatakan bahwa permintaan minyak global diperkirakan akan tumbuh kurang dari satu juta barel per hari pada 2019, penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.
(Dani Jumadil Akhir)