JAKARTA - Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyebut, kebutuhan dana untuk pembangunan ibu kota baru sebesar Rp466 triliun bukanlah angka yang sudah pasti. Kebutuhan dana tersebut masih bisa bergerak naik atau turun.
"Besaran nominal kebutuhan dana Rp466 triliun itu dirancang untuk tiga wilayah yang diusulkan Bappenas ke Presiden. Seperti Kalimatan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur," ujar Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Baca juga: PUPR Terus Kuatkan Informasi Rantai Pasok Industri Material untuk Ibu Kota Baru
Kemudian, lanjut dia Presiden Joko Widodo telah memilih lokasi ibu kota baru yakni di Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian wilayah Kutai Kertanegara dan sebagian wilayah Penajem Paser Utara.
"Maka itu, kami (Bappenas), harus menghitung ulang secara spesifik besaran kebutuhan dana yang dibutuhkan," tutur dia.
Baca juga: Tol Pertama di Ibu Kota Baru, Jokowi: Waktu Tempuh Cuma Sejam
Dia memastika, Kementerian PPN/Bappenas akan mengkaji lebih dalam lagi supaya kebutuhan biaya bisa optimal dan betul-betul sesuai dengan kebutuhan pembangunan ibu kota baru.
"Perkiraan biaya yang sesuai untuk kebutuhan pembangunan tersebut akan bisa diselesaikan akhir tahun ini," kata dia.