LABUAN BAJO - Perempuan Indonesia didorong untuk lebih banyak berkiprah di sektor maritim dan berperan aktif mendukung perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo dalam acara Kampanye Keselamatan Pelayaran dan Peringatan Hari Maritim Sedunia (World Maritime Day) tahun 2019 di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Kisah Nakhoda Wanita Pertama RI, Kartini Rela Tinggalkan Anak hingga Hadapi Amukan Badai
Menurut Agus, dengan mengangkat tema tersebut, diharapkan dapat mengurangi kesan bahwa dunia maritim itu identik dengan lapangan kerja bagi laki-laki.
"Laut sejatinya bukan hanya milik kaum lelaki, perempuan juga bisa berperan penting di industri kemaritiman sehingga perlu ditingkatkan guna mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," ujarnya, di Pelabuhan Labuan Bajo, NTT, Jumat (20/9/2019).
Baca juga: Dulu Pria Berotot, Kini Wanita Cantik Bisa Bekerja di Pelabuhan
Adapun, pemerintah Indonesia sudah lama mendukung dan melaksanakan kesetaraan gender ini. Buktinya, sudah banyak perempuan yang berprofesi sebagai pelaut di kapal-kapal swasta maupun kapal negara.
Pimpinan-pimpinan organisasi dan perusahaan yang bergerak di sektor maritim juga sudah lama tidak lagi membedakan gender. Misalnya, Ketua INSA, beberapa Kepala UPT Ditjen Perhubungan Laut dan jabatan strategis lainnya telah dijabat oleh kaum perempuan.
Baca juga: Pertama Kalinya Indonesia Miliki Buku Putih Diplomasi Maritim
tidak ada lagi dominasi gender dalam bidang kerja di semua lini dalam sektor maritim.
Saat ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya peningkatan peran perempuan di dunia maritim, antara lain dengan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para perempuan yang bekerja di sektor maritim untuk berpartisipasi di berbagai kegiatan kemaritiman baik secara nasional maupun internasional, mempromosikan para SDM perempuan untuk menduduki jabatan yang strategis sesuai dengan kompetensinya.
"Lalu meningkatkan kompetensi SDM perempuan di sektor maritim melalui program capacity-building baik secara nasional maupun partnership dengan negara-negara lain," tuturnya.
Dengan penguatan peran perempuan di komunitas maritim diharapkan di masa yang akan datang
(Fakhri Rezy)