Mengenai lamanya waktu menjadikan Kawasan Industri Kendal sebagai KEK, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengemukakan, karena pihaknya haru berbicara dengan Kementerian Perindustrian yang menginginkan supaya di Jawa jangan terlalu banyak KEK. Kalau di luar Jawa tidak masalah.
“Kalau di Jawa selama ini KEK itu lebih fokus kepada pariwisata ada Tanjung Lesung, belakangan ini ada Malang, Jawa Timur yaitu Singhasari,” jelas Darmin.
Namun, lanjut Darmin, pemerintah sepakat KEK industri di Jawa asal memenuhi sejumlah persyaratan, yaitu: a. fokusnya ekspor; b.substitusi impor; atau c. berteknologi tinggi. “Itu sudah selesai RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah)-nya. Tadi juga saya sudah laporkan di pertemuan bahwa Presiden sudah kita kirim RPP-nya. Saya percaya Presiden akan menandatangani dalam berapa hari ini,” kata Darmin.
Menko Perekonomian menjelaskan, ada kelompok kerja investasi tetapi ini sebenarnya kelompok kerja yang hubungannya dengan KEK Kendal. Supaya investor baik dari Singapura maupun dari dalam negeri makin banyak yang masuk ke dalam.
“KEK Kendal itu diharapkan sekarang ini investasi di kawasan waktu dia masih kawasan industri itu investasi di sana ada USD555 juta, dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 2.400 orang. Kita ingin dia dengan teknologinya yang lebih tinggi atau yang lebih berorientasi ekspor,” terang Darmin.