Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

11.788 Hunian Tetap Korban Gempa Ditargetkan Selesai Akhir 2020

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Sabtu, 12 Oktober 2019 |15:00 WIB
11.788 Hunian Tetap Korban Gempa Ditargetkan Selesai Akhir 2020
Ilustrasi Rumah (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam masa pemulihan kerusakan pascabencana gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah. Sebagai pengganti Hunian Sementara (Huntara) yang telah dibangun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Hunian Tetap (Huntap) sebanyak 11.788 unit.

Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulawesi Tengah Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, sesuai instruksi dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Palu beberapa waktu lalu, pembangunan Huntap harus selesai pada akhir 2020.

“Sesuai instruksi segera diselesai tahun 2020. Nantinya Hak Guna Bangunan (HGB) yang habis kontraknya seperti di wilayah Huntara Tondo tidak akan diperpanjang, dan akan diambil alih negara untuk menjadi pembangunan Huntap," kata Arie dalam keterangan tertulis,Sabtu (12/10/2019).

Baca Juga: Penyaluran KPR Subsidi Capai Rp5,57 Triliun di September

Menurutnya, kebutuhan lahan untuk membangun huntap tersebut adalah seluas 427,4 hektara dan pembangunanya tersebar dibeberapa tempat yakni di Duyu sebanyak 450 unit, di Tondo – Talise 4.878 unit, di Pombawe sebanyak 3.000 unit, serta Huntap Satelit sebanyak 3.460 unit.

Pembangunan hunian tetap ini melibatkan beberapa pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi yang berencana membangun sebanyak kurang lebih 200 unit rumah di daerah Tondo dan Pombewe. “Pada tahap awal akan dilakukan sebanyak 1.600 unit menggunakan teknologi rumah tahan gempa yakni Risha tipe 36 dengan biaya pembangunan Rp50 juta per unit,” ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement