 
                Studi ini menganalisis bahasa yang digunakan dalam biografi eksekutif yang baru diangkat, terutama kata-kata kunci yang mencerminkan prestasi, pendidikan, dan sifat-sifat pribadi yang terkait dengan kesuksesan, seperti produktivitas, teknologi, dan kepemimpinan. Itu menemukan korelasi yang kuat antara kata-kata kunci yang digunakan dalam semua biografi wanita dan yang ditemukan dalam biografi eksekutif pria paling sukses. Namun, tidak ada korelasi yang kuat dengan kata-kata kunci dalam biografi orang-orang yang kurang sukses.
Para peneliti S&P menyarankan ini bisa berarti bahwa atribut umum mendorong kesuksesan di antara pria dan wanita, tetapi biasanya pemegang saham lebih menyukai CEO dan CFO wanita yang sudah punya standar lebih tinggi daripada pria sebelum mempekerjakan mereka.
Atau, dengan kata lain, para pemegang saham merekrut pria lebih sering, meskipun beberapa pria yang mereka tunjuk belum tentu memenuhi syarat seperti beberapa kandidat wanita.
"Tingginya rasio eksekutif pria daripada wanita dalam posisi CEO/CFO mendukung premis ini. Menjadi lebih selektif terhadap perempuan berarti menunjukkan bahwa dewan direksi dapat melakukan blunder dengan melewati wanita yang lebih berkualitas demi pria yang kurang berkualitas. Jika ini masalahnya, maka kumpulan calon wanita yang tersisa untuk posisi CEO/CFO tetap lebih kaya akan bakat," tulis para peneliti.
(Dani Jumadil Akhir)