Pemangkasan proyeksi tersebut telah dilakukan berkali-kali oleh IMF. Pada awal tahun diperkirakan ekonomi global mampu tumbuh 3,5%, kemudian dipangkas pada April 2019 sebesar 3,3% dan pada Juli menjadi 3,2%.
IMF menilai pertumbuhan terus melemah dengan meningkatnya perang dagang dan ketegangan geopolitik di berbagai negara. Bahkan, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina diperkirakan akan secara kumulatif mengurangi tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar 0,8% pada tahun 2020.
3. IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Jadi 5%
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5% di tahun 2019, dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Oktober. Tidak berubah dari proyeksi dalam laporan bulan Juli.
Meski demikian, prediksi tersebut sudah mengalami revisi sebab pada WEO edisi April, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan capai 5,2%.
Perkiraan pertumbuhan Indonesia yang sebesar 5% tersebut, berada di posisi ketiga di bawah Vietnam yang diproyeksi tumbuh 6,5% dan Filipina yang tumbuh 5,7% di tahun ini.
IMF menyebut perlambatan ekonomi memang tengah terjadi, secara global pertumbuhan diperkirakan hanya 3%. Terkoreksi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 3,2%.
4. IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Ini Penjelasan Menko Darmin
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali mengoreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,2% dari proyeksi yang dikeluarkan pada Juli lalu. Dengan revisi tersebut, maka diperkirakan ekonomi global hanya mampu tumbuh 3% di tahun 2019.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pihaknya berharap situasi itu tidak membuat target pertumbuhan ekonomi (PE), Indonesia terkoreksi, paling tidak masih diharapkan dikisaran 5%.