JAKARTA - Budi Karya Sumadi dipercaya kembali oleh Presiden Joko WIdodo sebagai Menteri Perhubungan pada Kabinet Kerja Jilid II. Hal itu disampaikan Budi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada hari ini.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Jadi Menteri Bukan untuk Gaya-gayaan
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo meminta kepada Budi Karya Sumadi untuk mempercepat pembangunan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dan juga Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Selain itu, dirinya juga diminta agar pembangunan kedua proyek tersebut dilakukan dengan baik.
“LRT kita bahas, LRT, MRT dicepatkan. Atas timetable yang sudah ditetapkan harus dijalankan dengan baik,” ujarnya saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga: Budi Karya: Presiden Jokowi Minta Saya Lanjut Jadi Menhub
Selain itu lanjut Budi, dirinya juga diberikan pesan agar melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di kawasan-kawasan pariwisata. Selain itu dirinya diminta untuk memperbaiki arus logistik baik di dalam maupun yang menuju ke luar negeri.
"Pesan khusus pak presiden agar melakukan percepatan membangun banyak tempat pariwisata, logistik, itu dua hal yang secara khusus disampaikan,” katanya.
Menurutnya, kedua poin tersebut sangat penting untuk mendongkrak perekonomian Indonesia. Sektor pariwisata akan menjadi andalan baru pemasukan negara dalam lima tahun ke depan.
Demi mendapatkan devisa dari turis asing, pemerintah tengah melakukan berbagai perbaikan baik dari sisi regulasi maupun infrastruktur. Infrastruktur transportasi yang baik juga bisa mengundang investasi ke Indonesia.
Selain itu, pendapatan negara lainnya yang menjadi fokus pemerintah kedepan adalah dari sisi logisitik. Menurut Budi, angkutan logisitik ini sangat penting pengaruhnya untuk mendatangkan investasi dan juga perdagangan Indonesia baik dari sisi impor ataupun ekspor.
“Tentunya keduanya soal ekonomi ya. Keduanya membuat pertumbuhan bertambah baik, kalau pariwisata jelas membuat devisa meningkat, banyak Investasi,” katanya.
(Fakhri Rezy)