Di sisi lain, posisi kas perusahaan pada berada di level Rp1,56 triliun, 41,5% lebih tinggi dibanding pada paruh pertama tahun ini yaitu sebesar Rp1,1 triliun. SSIA menarik pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) sebesar USD50 juta dari total fasilitas kredit sebesar USD 100 juta di pertengahan September 2019.
Pinjaman ini dilakukan dengan skema Cross Currency Interest Rate Swap, oleh karena itu SSIA menerima Rp702,5 miliar, dengan bunga tetap 10,06% untuk periode pinjaman hingga Juni 2026.
Perusahaan menargetkan pendapatan akhir tahun 2019 akan ada peningkatan 10% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp3,68 triliun. Selain itu nett profit mengalami peningkatan 3 kali lipat dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp37,7 miliar, dari hasil penjualan lahan di akhir tahun ini.

(Dani Jumadil Akhir)