“Saya juga akan komunikasi dengan aplikator apakah mungkin penjualan atau pendistribusian (jaket ojol) akan dibatasi ke yang benar-benar berprofesi,” ucapnya
Saat ditanya mengenai kemungkinan sang pelaku salah satu driver dari ojek online, Budi mengaku belum bisa berkomentar. Pasalnya, meskipun menggunakan atribut GoJek belum tentu yang bersangkutan merupakan driver ojek online mengingat saat ini atribut ojek online banyak dijual bebas.
“Sekarang kan gini jaket itu bisa di mana-mana dijual bebas juga. Bisa juga itu sebagai bentuk penyamaran dia bahwa seolah-olah dia berprofesi itu dan dia bisa masuk ke mana-mana,” jelasnya.
(fbn)