Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

E-Commerce Dharma Pertiwi Diluncurkan, Angela Tanoesoedibjo: Teknologi Digital Partner Industri Kreatif

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Rabu, 13 November 2019 |20:41 WIB
<i>E-Commerce</i> Dharma Pertiwi Diluncurkan, Angela Tanoesoedibjo: Teknologi Digital <i>Partner</i> Industri Kreatif
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era industri 4.0.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam talkshow di Gebyar Karya Pertiwi 2019 yang berlangsung di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Baca Juga: E-Commerce Indonesia Tumbuh 12 Kali Lipat sejak 2015

"Pemerintah akan terus mendorong bagaimana industri kreatif berkembang dengan teknologi. Teknologi adalah partner dari industri kreatif," ujar penyandang gelar Master of Commerce dari The University of New South Wales, Australia ini.

Dukunganpun diberikan kepada Dharma Pertiwi, organisasi istri prajurit TNI, yang meluncurkan platform e-commerce Ladara Indonesia.

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Hadir dalam Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture 2019  

Ladara yang merupakan singkatan Laut Darat Udara menjadi wadah bagi masyarakat, terutama ibu-ibu dari keluarga besar TNI untuk memasarkan produk kreatifnya.

"Saya sangat mengapresiasi usaha untuk go digital ini. Ini langkah awal yang sangat baik untuk meningkatkan ekonomi di daerah-daerah," kata Angela.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pusat Logistik Berikat E-Commerce Belum Beroperasi

Anggota termuda dalam Kabinet Indonesia Maju itu mengungkapkan teknologi digital bisa bermanfaat bila SDM mampu mengelolanya dengan baik. "Pemerintah pun akan mendorong SDM tersebut untuk lebih fasih lagi menggunakan digital," katanya.

Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan industri kreatif. Pertama, terkait copyright atau hak cipta.

"Ketika kita masuk ke digital, itu disebarluaskan. Semua bisa lihat, semua bisa ambil. Kalau kita nggak punya copyright itu bahaya, bisa di-copy orang. Bahkan yang meng-copy bisa mendaftarkan," tutur Angela.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement