"Angka pertumbuhan penduduk Bodetabek ini rata-rata 5%, ini salah satu penyebab kemacetan juga. Itu artinya, kita kejar-kejaran dengan penambahan supply publik seperti air. Kita harus menyuplai layanan publik, mengurus urusan sampah, transportasi, kekumuhan," keluhnya.
Baca juga: Ganjil Genap 15 Jam, Dirjen Perhubungan Darat: Masih dalam Pembahasan
Dia harap, pemerintah bisa melakukan perencanaan yang matang, terutama dalam pemindahan ibukota baru. Nantinya, diharapkan tidak akan ada kemacetan di sana, seperti kota-kota modern lainnya seperti di Hong Kong, Taipei, hingga Tokyo.
"Yang penting jangan biarkan angkutan kecil tumbuh liar. Masalah publik memang kompleks. Makanya perencanaannya harus jauh-jauh hari biar lengkap," tandas Andrinof.
(Fakhri Rezy)