Selain itu, Dia juga memberi contoh nyata dari pembangunan vertical house. Kebanyakan negara yang mengadopsi vertical house biasanya lepas dari kemacetan.
"Singapura, Taipei, Tokyo, Hong Kong itu gak macet loh karena 80% huniannya vertikal, maka jalan tersedia, ruang publik tersedia. Untuk hunian soalnya didorong ke atas. Kalau landed bakal memakan lahan banget dan mengurangi persediaan lahan untuk persediaan publik lain seperti lapangan, taman kota, drainase," sebutnya.
"Kalau bikin perumahan jangan hanya mikirin cara DP 0% tapi harus pikirkan efek buat layanan publik yang lain. Hunian di kota itu harus didominasi hunian vertikal. yang membuat biaya transportasi itu murah adalah model hunian vertikal. Orang akan tinggal dekat dari kantor. Kalau didukung dengan transportasi masal yang tercukupi, maka masyarakat sejahtera karena kota sehat dengan polusi rendah, biaya transportasi berkurang, waktu jadi terpangkas," pungkasnya.
(Feby Novalius)