JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan kebiasaan Indonesia yang masih melakukan impor cangkul, padahal komoditas itu sangat memungkinkan untuk diproduksi sendiri. Ternyata, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memang melakukan impor cangkul setiap tahunnya.
Baca Juga: Kemendag Bakal Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Impor Pacul
Cangkul impor tersebut utamanya berasal dari China. Sepanjang Januari-Oktober 2019 tercatat nilai impor cangkul mencapai USD106.127 atau Rp1,48 miliar (asumsi kurs USD14.000 per USD), dengan volume sebanyak 292.444 kilogram (kg).
Secara rinci, impor cangkul tersebut berasal dari China sebanyak 291.437 kg dengan nilai sebesar USD106.062. Sisanya hanya sebesar 7 kg yang berasal dari Jepang dengan nilai sebesar USD65.
Baca Juga: Hobi Impor Pakai Uang Pemerintah, Jokowi: Kebangetan Banget
BPS bahkan mencatat sepanjang 2015-2018 impor cangkul seluruhnya berasal dari China. Pada tahun 2015, nilai impor cangkul USD6.589 dengan volume sebanyak 14.261 kg.
Kemudian nilainya naik tajam pada tahun 2016 menjadi sebesar USD187.064 dengan volume sebanyak 142.783 kg. Namun pada tahun 2017, nilai impor cangkul mengalami penurunan tajam menjadi USD794 dengan volume 2.317 kg.