Selanjutnya yaitu Jalan tol Pekanbaru-Dumai yang terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 16,211 triliun juga ditargetkan selesai pada tahun 2020. Keenam seksi tersebut yakni seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 km), seksi II Minas-Petapahan/ Kandis Selatan (24 km), seksi III Petapahan-Kandis Utara (17 km), seksi IV Kandis-Duri Selatan (26 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara (28 km), dan seksi VI Duri Utara-Dumai (25 km). Saat ini progres konstruksi keseluruhan enam seksi tersebut sebesar 74,2 %.
Jalan tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di Sumatera. Dan yang lebih penting lagi tol Pekanbaru-Dumai dapat meningkatkan akses Pekanbaru sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi Provinsi Riau dan Dumai sebagai kota pelabuhan, dengan industri perminyakan dan agribisnis.
Ruas tol selanjutnya yang direncanakan dapat operasi pada tahun 2020 adalah Padang – Pekanbaru Seksi I Padang – Sicincin (30,4 km) dengan progres konstruksi saat ini 10,03%. Ruas/segmen ini merupakan bagian dari Jalan Tol Padang - Pekanbaru sepanjang 254,8 km yang membutuhkan investasi sebesar Rp 80,41 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun (2018-2023). Tingginya biaya investasi, disamping karena jaraknya cukup panjang juga akan dibangun lima terowongan dengan total panjang 8,95 km yang menembus pegunungan Bukit Barisan. Saat ini PT Hutama Karya yang mendapatkan penugasan dari Pemerintah sedang melakukan pengadaan kontraktor untuk segmen Pekanbaru-Bangkinang (35 km).
Ruas terakhir pada Jalan Tol Trans Sumatera yang direncanakan beroperasi pada tahun 2020 yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 2 Jakabaring-Musilindas (24,9 km) dan seksi 3 Musilindas-Betung (44,29 km) dengan progres konstruksi saat ini masing-masing 49,89% dan 5,85%, demikian dilansir dari laman Kementerian PUPR, Selasa (19/11/2019).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)