JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tetap optimistis terkait pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2020 di tengah perlambatan ekonomi global. Bank plat merah ini menargetkan pertumbuhan kredit dobel digit yakni sebesar 10%-11% di tahun depan.
Target tersebut lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit di tahun 2019 yang di kisaran 8%-9%, yang juga sempat dipangkas dengan pertimbangan pelemahan ekonomi global.
Baca juga: Erick Thohir: Calon Dirut Bank Mandiri dari Internal
Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang tinggi, Bank Mandiri menargetkan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) gross bisa turun menjadi 2,4%-2,5% dari perkiraan NPL gross di tahun 2019 sebesar 2,5%-2,6%.
Maka dengan ditopang pertumbuhan kredit tersebut, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan laba bersih bisa sebesar 6%-7% di tahun 2020. Lebih tinggi dari prognosa pertumbuhan laba di 2019 yang sebesar 5%-6%.

Sementara marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) diperkirakan akan dikisaran 5,3%-5,5% pada tahun depan. Turun dari prognosa di tahun 2019 yang sebesar 5,4% -5,6%. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman menjelaskan, terdapat empat strategi perseroan dalam mencapai target bisnis di tahun depan. Pertama dengan mendorong penyaluran kredit segmen ritel, di samping juga tetap menyalurkan kredit pada core segment.
"Kemudian dengan pengendalian efisiensi sehingga perseroan mampu berkompetisi dengan baik," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (26/11/2019).