Selain menyelesaikan restrukturisasi utang, Krakatau Steel juga tengah mencari pendanaan dengan menjual aset-aset perusahaan non produktif. Meski demikian, Silmy enggan mengungkapkan aset perusahaan mana yang bakal dilepas.
Dirinya hanya memastikan, Krakatau Steel tak ingin buru-buru menjual aset tersebut agar nilainya tidak turun terlalu jauh.
"Jangan sampai Krakatau Steel sudah terpuruk terus makin ditekan harganya, kita harus mampu dong meningkatkan value, supaya ketika dilepas kami mendapatkan harga yang baik," kata dia
Sekadar diketahui, pada kuartal III 2019 Krakatau Steel mencatatkan kerugian mencapai USD211,912 juta atau sekitar Rp2,96 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per USD).
(Dani Jumadil Akhir)