JAKARTA - Harga minyak turun di tengah meredanya ketegangan perdagangan AS-China, yang telah meningkatkan kepercayaan bisnis dan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Melansir Reuters, Sabtu (21/12/2019), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup pada USD66,14 per barel turun 40 sen atau 0,6%. Minyak mentah menengah Texas Barat berjangka berakhir di USD60,44 per barel jatuh 40 sen atau 1,21%.
Baca Juga: Harga Minyak Naik 1%, Ada Harapan Pengurangan Pasokan
"(Fokus) terus tertuju pada perkembangan perdagangan AS-China," kata Mitra di Again Capital John Kilduff.
China mengumumkan daftar pembebasan tarif impor untuk enam produk minyak dan kimia dari Amerika Serikat, beberapa hari setelah kesepakatan perdagangan sementara akan ditandatangani pada Januari.
Peningkatan jumlah rig minyak AS, indikator pasokan di masa depan dari produsen terbesar dunia, juga memberi tekanan pada harga. Di sisi lain, data ekonomi AS membaik. Pemerintah AS mengonfirmasi pertumbuhan ekonomi meningkat di kuartal ketiga. Ada tanda-tanda ekonomi mempertahankan laju ekspansi moderat saat tahun berakhir, didukung oleh pasar tenaga kerja yang kuat.
Sementara itu, Departemen Perdagangan mengatakan, produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan 2,1%. Angka tersebut tidak direvisi dari estimasi November sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Pengeluaran konsumen lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya, dan ada peningkatan untuk pengeluaran bisnis.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)