Perry juga melihat masuknya aliran modal asing turut berpengaruh pada kestabilan nilai tukar Rupiah di sepanjang tahun 2019. Rupiah terapresisasi sebesar 2,68% pada tahun lalu, bahkan ditutup Rp13.880 per USD
"Kalau di Asia tentu saja (nilai kurs Rupiah) di bawah Thailand, tapi hampir sama dengan Filipina," imbuhnya.
Menurut Perry, kepercayaan pasar juga terjaga lantaran premi risiko Indonesia rendah. Hal tersebut tercermin dalam credit default swap (CDS) di pasar spot sebesar yaitu 60,6 basis poin. "Credit default swap itu sangat rendah dan juga terendah di dalam 5 tahun terakhir itu yang saya sampaikan," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)