JAKARTA - Banjir merupakan bencana tahunan bagi warga Jarkata setiap musim penghujan datang. Bencana ini menyebabkan bisa memicu kesulitan ekonomi lantaran banyak pengeluaran tidak terduga.
Kesulitan ekonomi ini bisa terjadi karena setiap warga belum siap menghadapi hal tak terduga ini. Misalnya menyiapkan dana tidak terduga yang sewaktu-waktu dapat dipakai saat kejadian genting.
Baca Juga: Dampak Banjir, 300 Toko Ritel di Jakarta Tutup
Perencana Keuangan Eko Endarto mengungkapkan, pentingnya setiap orang memiliki dana tak terduga ini sebelum memikirkan alokasi dana investasi dan sebagainya.
"Dalam perencanaan keuangan kan ini disebut sebagai keadaan darurat, ya itu memang harus disiapkan setiap orang atau setiap warga. Jadi dalam sebuah perencanaan sebelum mereka bicara investasi dan sebagainya, mereka harus punya yang namanya dana darurat," ungkap Eko kepada Okezone, Minggu (5/1/2020).
Bencana ini dinilai Eko juga dapat menjadi pelajaran para korban banjir agar dapat lebih mendalami pentingnya memiliki dana darurat untuk dimiliki. Dana ini juga dapat dijadikan alternatif yang lebih baik dibandingkan harus menghutang kepada pihak lain.
"Pastinya ya, maksudnya mereka akan berpikir kalau besok-besok harus punya dana seperti ini. Maka harusnya ketika mereka kejadian seperti ini, tahun-tahun berikutnya atau hari-hari ke depan mereka lebih, daripada mereka berutang, lebih baik mereka gunakan dana cadangan mereka," papar Eko.
Banjir yang terjadi mengawali tahun 2020 menyebabkan kerusakan perumahan dan fasilitas masyarakat. Banjir tahun ini juga digadang-gadang mempengaruhi inflasi awal tahun.
(rhs)