JAKARTA - Banjir yang melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sejak awal tahun 2020 membuat kerugian bagi toko-toko ritel. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat ada sekitar 300 toko di wilayah Jakarta saja yang harus tutup karena banjir.
"Ada 300 toko yang terdampak langsung di Jakarta, itu hanya yang masuk dalam anggota Aprindo," ungkap Ketua Umum Aprindo Roy Mandey kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (4/1/2020)
Roy menyebut, tutupnya ratusan toko tersebut membuat tak adanya kegiatan ekonomi di toko-toko ritel. Artinya potensi pendapatan pun menghilang karena banjir yang melanda Jakarta.
Baca Juga: Banjir Mulai Surut, Jasa Laundry Kebanjiran Order Sampai 6 Kali Lipat
Menurutnya, jika tak ada banjir transaksi dapat terus berjalan, terlebih dalam moment Tahun Baru.
"Kehilangan potensi transaksi, itu yang paling terdampak sekali. Kalau enggak banjir kita bisa kan tetap sediakan barang bagi konsumen. Tapi dengan banjir kita kehilangan potensi transaksi di toko-toko yang terkenda dampak banjir," jelasnya.
Oleh sebab itu, Roy menginginkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi bencana alam banjir. Hal ini untuk menekan terjadinya banjir secara besar-besaran di Ibu Kota.