Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jumlah Populasi AS Selama 2019 Berdampak Buruk pada Ekonomi

Irene , Jurnalis-Senin, 13 Januari 2020 |17:04 WIB
Jumlah Populasi AS Selama 2019 Berdampak Buruk pada Ekonomi
Jumlah Populasi Pengaruhi Ekonomi AS. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Berdasarkan data sensus di Amerika Serikat (AS), pertumbuhan populasi selama 2019 hanya sebesar 0,48%. Pertumbuhan tersebut pun berdampak besar ekonomi jangka panjang AS.

Melansir Business Insider, Senin (13/1/2020), ada tiga elemen yang mempengaruhi penurunan populasi selama tahun lalu, antara lain sedikitnya angka kelahiran di AS, berkurangnya jumlah imigran dan jumlah penduduk yang semakin menua. Tingkat kelahiran dan imigrasi secara historis mendorong dinamika populasi yang terus berubah di negara ini.

Baca Juga: Hubungan dengan AS Memanas, Ini 8 Pengusaha Sukses Keturunan Iran

Sedangkan prospek stagnasi demografis memainkan peran penting dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat. Hal ini berhubungan dengan peningkatan dalam jumlah orang Amerika berusia kerja dan saat generasi baby boomer terus masuk usia pensiun.

Populasi

Ke depannya, pensiunan akan bergantung pada jumlah pekerja yang menyusut untuk memperkuat perekonomian. Akibatnya sebagian besar analis memperkirakan ekonomi AS hanya tumbuh 2% setiap tahun.

Baca Juga: AS-Iran Memanas, Sri Mulyani: Kita Lihat Pergerakannya

Memiliki sedikit pekerja juga mengartikan penurunan jumlah pajak gaji yang akan dikumpulkan pemerintah. Ini akan sangat membebani keuangan negara yang digunakan untuk mendukung program jaminan sosial dan medicare.

Bahkan sebuah laporan Economic Innovation Group menunjukkan bahwa 41% dari wilayah di AS mengalami penurunan populasi yang serupa dengan Jepang. Laporan ini juga menyimpulkan adanya kerugian demografis yang akan bergema melalui pasar properti dan keuangan kota yang kemudian akan mendorong penurunan nilai rumah dan pendapatan pajak lokal yang seharusnya dapat membantu pembayaran pendidikan dan infrastruktur.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement