"Pak Erick bersama mereka akan membicarakan hal yang menyangkut hukum dan UUnya agar lebih matang lagi. Kedua belah pihak akan membawa ahli hukumnya untuk mengevaluasinya. Mereka menekankan bahwa Indonesia tetap yang menjadi leader dalam proyek SWF. Semua pihak terlibat, Pak Erick, Pak Airlangga, dan saya ditunjuk sebagai koordinator tetapi ini sebenarnya adalah kerja bersama, kerja tim. Kerja sama tim ini juga yang membuat kita bisa mewujudkannya hanya dalam waktu enam bulan, " kata Menko Luhut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, adapun rincian dari kerjasama ekonomi ini meliputi kerja sama antar-pemerintah kedua negara (Government to government/G2G) dengan 5 proyek dan business to business (B2B) dengan 11 proyek. Kerjasama ini meliputi berbagai bidang dari mulai pertanian, pendidikan, pendidikan agama, investasi, dan lain-lain.
"Kerja sama ekonomi Indonesia-UEA dengan proyek senilai USD22,89 miliar, partisipasi UEA di dalamnya sebesar 33% yang bernilai USD6,8 miliar. Ada lima proyek G2G dan 11 proyek B2B," ujar Menlu Retno.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)