Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Neraca Dagang Indonesia Diproyeksi Defisit Sepanjang 2019, Seberapa Dalam?

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 15 Januari 2020 |09:43 WIB
Neraca Dagang Indonesia Diproyeksi Defisit Sepanjang 2019, Seberapa Dalam?
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan di Desember 2019 bakal defisit sebesar USD410 juta. Hal ini karena dipengaruhi oleh kecenderungan musiman impor yang tinggi pada bulan Desember

Menurut dia, kinerja ekspor bulan Desember sebenarnya cenderung meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Lantaran dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas ekspor dan volume ekspor.

Baca Juga: Menko Airlangga Siapkan 7 Program Atasi Defisit Neraca Dagang

"Laju ekspor diperkirakan sebesar-0,74%yoy didorong oleh kenaikan harga komoditas secara rata-rata pada periode bulan Desember seperti CPO yang naik 15,95% mtm (secara bulanan) dan karet alam yang naik 6,03% mtm," jelasnya.

Dia bilang, selain kenaikan harga komoditas, volume ekspor pun diperkirakan meningkat seiring peningkatan aktivitas manufaktur dari seluruh mitra dagang Indonesia seperti Euro Zone, Tiongkok, Jepang, India dan ASEAN.

BPS

Laju impor diperkirakan meningkat menjadi -4,73% yoy dibandingkan bulan lalu, meskipun secara bulanan impor diperkirakan akan cenderung lebih rendah dibandingkan bulan lalu. Hal ini akibat dari adanya kenaikan harga minyak sebesar 10,68%, yang mana mendorong kenaikan impor migas secara bulanan,

"Yang kemudian akan tertutupi oleh kontraksi dari impor non-migas akibat industri manufaktur Indonesia masih dalam kondisi terkontraksi yakni Indeks PMI manufaktur di bawah 50," katanya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement