Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sentra Produksi Cabai di Banyuwangi, Lumajang hingga Jember Rusak

Vania Halim , Jurnalis-Rabu, 22 Januari 2020 |13:08 WIB
Sentra Produksi Cabai di Banyuwangi, Lumajang hingga Jember Rusak
Petani Cabai. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Sentra produksi cabai di sejumlah daerah terus berkurang. Hal ini yang membuat harga cabai naik hingga Rp95.000 per Kilogram (Kg).

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto, hasil panen rusak di sentra produksi seperti Banyuwangi, Lumajang dan Jember. Penyebabnya karena meningkatnya penyakit pada tanaman cabai serta kondisi kekurangan air pada November-Desember 2019.

Baca Juga: Harga Cabai Tertinggi di Palembang, Tembus Rp95.000/Kg

Namun berapa jumlah gagal panen, dirinya masih belum menerima datanya dari daerah sentra cabai tersebut. Yang pasti, kondisi berkurangnya pasokan terlihat di Pasar Induk Kramat Jati dalam seminggu terakhir sebesar 90 ton per hari, di bawah kisaran normal 100-125 ton per hari.

“Daerah sentra produksi yang cabainya rusak seperti di Banyuwangi, Lumajang, dan Jember akibat meningkatnya penyakit pada tanaman cabai,” ujar Suhanto saat dihubungi Okezone, Selasa (21/1/2020).

Baca Juga: Menipisnya Stok Biang Kerok Harga Cabai Meroket

Dia mengatakan, Kemendag terus melakukan pemantauan harga dan pasokan cabai secara lebih intensif, baik di Pasar Induk maupun pasar rakyat lainnya. Di samping itu juga melakukan pemantauan potensi pasokan di beberapa sentra produksi.

“Kita juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memetakan potensi panen di daerah sentra dan memastikan kapan estimasi dapat memasok ke pasar sehingga supply ke pasar kembali normal,” tuturnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement