Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Cabai Meroket, Pemerintah Bakal Impor?

Vania Halim , Jurnalis-Rabu, 22 Januari 2020 |19:12 WIB
   Harga Cabai Meroket, Pemerintah Bakal Impor?
Harga Cabai Naik (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah menyatakan tidak akan impor cabai karena persediaan nasional masih cukup meski harga saat ini meroket. Tercatat, harga cabai tertinggi berada di daerah Palembang mencapai Rp95.000 per kilogram (kg).

“Impor tidak dibutuhkan karena persediaan nasional masih cukup. Yang harus dilakukan dengan mensiasati budidaya melalui kegiatan penanganan pasca panen dengan tidak membiarkan komoditas cabai terkena hujan serta memperlancar distribusi ke pasar,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Yasid Taufik kepada Okezone, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Imbas Pergeseran Panen ke Bulan Maret

Dia mengatakan, masa panen cabai sebenarnya setiap bulan, karena telah mengatur pola tanam. Meskipun di musim hujan saat ini yang diperkirakan Desember hingga April sedikit menurun di luar areal tanaman cabai.

Walaupun begitu, belum ada laporan gagal panen, karena masih belum ada dari daerah sentra cabai. Perlu diketahui persediaan cabai di Jakarta berasal dari beberapa daerah NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Lampung.

“Belum ada laporan gagal panen dari daerah sentra cabai,” kata Yasid.

Baca Juga: Harga Cabai Tertinggi di Palembang, Tembus Rp95.000/Kg

Perubahan iklim terutama di musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi, sedikit berpengaruh terhadap harga cabai. Curah hujan yang tinggi mengganggu aktivitas pemanenan di tingkat petani, serangan hama penyakit dan distribusi hasil panen cabai menuju pasar.

"Perubahan iklim termasuk musim hujan dengan curah hujan tinggi memberikan pengaruh pada harga cabai,” imbuh Yasid

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement