JAKARTA - PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau Taspen membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar sepanjang 2019. Kinerja ini melonjak 42,97% dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp271,55 miliar.
Hal ini menandakan perbaikan kinerja keuangan Taspen pada tahun ini. Lantaran pada kinerja keuangan 2018, laba bersih perseroan sebesar Rp271,55 miliar, mengalami penurunan 62,37% dibandingkan 2017 sebesar Rp721,7 miliar.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Direksi Taspen, Antonius Steve Kosasih Jadi Dirut
Direktur Utama Taspen Antonius Steve Kosasih menyatakan, kenaikan kinerja di 2019 ditopang peningkatan pendapatan premi sebesar 12,08% menjadi sebesar Rp977 miliar. Serta kenaikan pendapatan investasi sebesar 19,08% menjadi sebesar Rp1,46 triliun.
"Ini bisa melonjak strategi investasi tepat, bisa mendapatkan premi yang baik dan bisa efisiensi biaya," ujarnya dalam konferensi pers di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1/2020)
Menurutnya, investasi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan aman, dengan memperhitungkan tingkat risiko yang diterima, kondisi pasar, likuiditas, imbal hasil yang optimal, serta pencadangan yang konservatif.
Baca Juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris PT Taspen
"Di tengah kondisi pasar yang sangat volatile kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan keamanan investasi untuk mencapai manfaat yang optimal bagi para peserta," kata dia.
Taspen juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,28 triliun di tahun 2019, naik 16,63% dari kinerja tahun 2019 yang sebesar Rp16,53 triliun. Kenaikan pendapatan ini jauh lebih besar ketimbang kenaikan beban klaim yang sebesar 12,27%, tahun 2019 beban klaim yang dibayarkan Rp12,35 triliun naik dari 2018 yang sebesar Rp11 triliun.