JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melemah pada kuartal I tahun ini. Hal ini dipengaruhi anjloknya pendapatan Boeing dan wabah virus corona di China.
Untuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal keempat 2019 mencapai 2,1%. Hal tersebut sesuai dengan harapan para ekonom.
Baca Juga: Virus Korona Dinilai Berdampak Positif untuk Ekonomi AS, Kok Bisa?
Kepala Ekonom Grant Thornton Diane Swonk mengatakan, virus corona dipastikan berdampak pada sektor layanan penerbangan di Amerika Serikat. Berbagai maskapai penerbangan telah mengurangi penerbangan dan membatasi beberapa perjalanan.
"Mendapat pukulan dari Boeing yang datang dan ketidakpastiannya adalah seberapa besar pukulan yang akan ditimbulkan oleh virus corona terhadap manufaktur. Seberapa besar dampak langsungnya terhadap permintaan di China dan dampak limpahannya bagi seluruh dunia? Sepertinya kita akan mendapatkan pertumbuhan kurang dari 2% di kuartal pertama," ujar Diane, dilansir dari Business Insider, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: Perangi Virus Korona, Jack Ma Sumbang Rp196 Miliar
Ekonom Barclays AS Jonathan Millar memperkirakan, pertumbuhan kuartal pertama hanya sebesar 1,5%, angka ini termasuk antisipasi setengah persentase poin dari pengurangan produksi yang dilakukan Boeing. Di kuartal ketiga, Jonathan berharap pertumbuhan dapat mencapai 2,5%.
Jonathan menjelaskan, dampak virus corona tidak hanya akan dirasakan pertumbuhan ekonomi China. Perusahaan multinasional AS yang melakukan bisnisnya di China seperti Starbucks dan McDonald pun telah merasakan dampaknya.