JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% di tahun 2019. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2019 tercatat sebesar Rp15.833,9 triliun.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, menurut pengeluaran, mayoritas komponen penopang pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan, hanya ekspor dan impor yang terkontraksi.
Konsumsi rumah tangga masih jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT).
Baca Juga: Tumbuh 5,02%, Pertumbuhan Ekonomi 2019 Nyaris Lebih Rendah dari 2016
"Pertumbuhan tertinggi ada di LNPRT. Seperti yang diketahui pada 2019 ada pemilu, jadi pertumbuhan tinggi itu karena di dorong kegiatan pemilu," katanya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Konsumsi LNPRT tumbuh 10,62% di 2019, lebih tinggi dari pertumbuhan di 2018 yang sebesar 9,10%. Meski demikian, kontribusinya pada total PDB tidak signifikan, hanya sebesar 1,30%.
Sementara konsumsi rumah tangga berkontribusi 56,62% pada total PDB Indonesia dengan pertumbuhan sebesar 5,04% di tahun 2019. Realisasi itu melambat dari pertumbuhan di 2018 yang sebesar 5,05%.
Baca Juga: Ekonomi Tumbuh 5,02% pada 2019, Ini Sederet Faktor yang Mempengaruhinya
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di dorong kelompok kesehatan dan pendidikan, restoran dan hotel, serta makanan dan minuman selain restoran.
Kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sebesar 32,33% terhadap PDB, menjadi terbesar kedua. Realisasinya tumbuh 4,45%, melambat cukup dalam dari tahun 2018 yang tumbuh sebesar 6,64%.