Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Virus Korona 'Matikan' Industri Pariwisata Singapura

Vania Halim , Jurnalis-Selasa, 11 Februari 2020 |13:46 WIB
Virus Korona 'Matikan' Industri Pariwisata Singapura
Pariwisata Singapura (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Badan Otoritas Pariwisata Singapura memprediksi penurunan jumlah wisatawan ke Singapura mencapai 25% hingga 30% imbas penyebaran virus korona atau corona virus. Industri pariwisata Singapura harus siap untuk dampak yang lebih buruk lagi dibandingkan SARS pada 2003.

Apalagi saat ini Singapura menaikkan status kewaspadaan virus korona dari kuning menjadi oranye. Adapun warna oranye menandakan penyebaran virus korona sangat serius dan berdampak luas pada kesehatan publik.

Baca Juga: Burger King Tutup 650 Tokonya di China

Kepala Eksekutif Singapore Tourism Board Keith Tan menyatakan, Singapura kehilangan sekitar 18.000 hingga 20.000 wisatawan per hari dan angka-angka itu bisa lebih besar lagi jika situasinya bertahan lama.

"Seruan utama yang saya dengar adalah tolong dari seluruh industri pariwisata. Ada banyak bukti anekdotal bahwa bisnis pariwisata sepi tetapi tidak mengherankan mengingat berapa banyak kontribusi China yang mendatangkan banyak turis ke Singapura,: kata Tan seperti dilansir Bloomberg, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca Juga: Singapura Siaga Virus Korona, Menko Luhut: Biarin Saja

Tercatat, China menyumbang 20% wisatawan yang datang ke Singapura. Lebih besar dibandingkan Indonesia dan India.

Sementara itu, larangan pemerintah China untuk keluar dan langkah Singapura yang melarang warga negara China masuk telah menekan sumber pendapatan utama pada sektor pariwisata.

“Kami memiliki lebih dari 1.600 pemandu wisata yang memandu dalam bahasa Mandarin dan mata pencaharian mereka juga terganggu karena banyak dari mereka adalah pekerja lepas,” kata Tan.

Singapura bukan satu-satunya negara yang menghindari virus korona. Hotel, kasino, maskapai, dan pengecer di seluruh dunia mengandalkan turis China. Sekitar 163 turis China melakukan perjalanan pada 2018 yang menyumbang lebih dari 30% dari pengeluaran perjalanan ke seluruh dunia.

Proyeksi industri pariwisata Singapura tahun ini sangat kontras dengan rekor kedatangan turis tahun lalu sebesar 19,1 juta orang. Penerimaan pariwisata naik menjadi SGD27,1 miliar (USD19,5 miliar) pada tahun 2019 berdasarkan perkiraan awal, dari SGD26,9 miliar pada tahun sebelumnya.

Namun dalam laporan DBS Group Holding Ltd adanya penurunan 1 juta wisatawan, sama dengan senilai SGD1 miliar. Kunjungan turis yang lebih rendah akan memotong sekitar sekitar 0,5% dari pertumbuhan PDB Singapura selama setahun penuh.

Badan Pariwisata Singapura juga membentuk Tourism Recovery Action Taskforce (Satgas Aksi Pemulihan Pariwisata) yang terdiri dari para pemimpin pariwisata yang dari sektor publik dan swasta untuk membantu upaya pemulihan. Tindakan ini mirip dengan yang diambil ketika terjadi wabah SARS yang menurunkan jumlah turis 18% sampai 19%.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement