Bank Dunia mengatakan para ahlinya sedang berdiskusi dengan pihak berwenang China agar dapat membantu memberikan bantuan dalam pengawasan penyakit, keamanan pangan, pelajaran dari pandemi sebelumnya dan analisis dampak wabah virus korona terhadap ekonomi China.
Di China, lebih dari 300 perusahaan dari layanan pengiriman makanan hingga pembuat ponsel pintar mencari pinjaman lebih dari USD8,2 miliar setara dengan Rp111 triliun untuk mengurangi dampak dari virus korona. Pertumbuhan ekonomi negara ini diperkirakan melambat menjadi jadi 5% atau kurang di bawah itu pada kuartal ini karena virus korona.
Malpass menolak untuk menawarkan perkiraan dampak krisis terhadap pertumbuhan ekonomi China atau dunia. Dia mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Bank Dunia akan memangkas proyeksi ekonomi.
“Jelas, coronavirus memperlambat pertumbuhan di paruh pertama tahun 2020. Apa konsekuensi jangka panjangnya yang harus kita lihat ketika respons terjadi dan penyesuaian dilakukan, China baru saja kembali dari liburan panjang Tahun Baru Imlek, jadi kita harus mengevaluasi pertumbuhannya." ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)