NEW YORK - Harga minyak naik lebih dari 3% pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat setelah China melaporkan jumlah kasus baru virus korona atau corona virus terendah secara harian. Hal ini memicu harapan investor akan permintaan bahan bakar di China mulai pulih.
Melansir Reuters, Jakarta, Kamis (13/2/2020), harga minyak berjangka Brent naik USD1,78 atau 3,3% ke level USD55,79 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD1,23 atau 2,5% menjadi USD51,17.
Baca Juga: Virus Korona Mereda, Wall Street Cetak Rekor Baru
Harga ini tertinggi sejak Januari meskipun pemerintah AS melaporkan persediaan mingguan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah yang diimbangi oleh penurunan stok bahan bakar, termasuk penarikan bensin yang tak terduga.
Persediaan minyak mentah naik 7,5 juta barel pekan lalu, Administrasi Informasi Energi mengatakan, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 3 juta barel.
"Permintaan bensin mulai rebound dan penarikan sederhana dalam bahan bakar penyulingan membantu untuk mengimbangi bearish, headline minyak mentah," kata mitra di Again Capital di New York John Kilduff.