Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks S&P dan Nasdaq Naik ke Level Tertinggi Ditopang Kebijakan China

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 20 Februari 2020 |07:28 WIB
Indeks S&P dan Nasdaq Naik ke Level Tertinggi Ditopang Kebijakan China
Wall Street Menguat. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat dengan dua indeks utamanya mencapai level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu waktu setempat. S&P 500 dan Nasdaq naik karena adanya harapan bahwa China akan mengambil kebijakan lebih banyak untuk menopang perekonomian sehinnga mengurangi kekhawatiran tentang dampak epidemi virus corona.

Dow Jones Industrial Average naik 161,42 poin, atau 0,55%, pada 29.393,61 dan S&P 500 naik 20,91 poin, atau 0,62%, pada 3.391,20. Nasdaq Composite naik 92,62 poin, atau 0,95%, pada 9.825,37.

Baca Juga: Apple Prediksi Pendapatannya Turun, 2 Indeks Wall Street Anjlok

Jumlah kasus akibat virus corona mulai untuk turun dalam dua hari berturut-turut di China. Meskipun para pejabat kesehatan global memperingatkan bahwa hal itu masih terlalu dini untuk memprediksi bagaimana wabah ini terjadi.

Bank Sentral China diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman pada hari ini, di mana kebijakan tersebut akan menambah sejumlah langkah yang bertujuan membatasi dampak dari penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan pada ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Baca Juga: Penjualan Apple Lesu, Wall Street Melemah

Stimulus baru-baru ini dari Tiongkok, kepercayaan terhadap ekonomi AS dan harapan bahwa kerusakan dari wabah akan berumur pendek telah memicu pergerakan baru-baru ini di saham-saham AS.

"China memotong suku bunga pinjaman adalah bukti lebih lanjut tentang seberapa jauh bank sentral bersedia untuk pergi ke pasar-pasar," kata Kepala Investasi Newport Beach David Bahnsen, dilansir dari Reuters, Kamis (20/2/2020).

“Perlambatan ekonomi Tiongkok dianggap sementara dan tidak struktural. Pasar tidak percaya bahwa penjualan yang tertunda adalah hal yang sama dengan penjualan yang hilang," sambungnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement