Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Jatuh Tertekan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 26 Februari 2020 |08:23 WIB
Dolar AS Jatuh Tertekan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed
Dolar AS (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
A
A
A

NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada perdagangan Selasa waktu setempat karena ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini.

Rencana The Fed memangkas suku bunga untuk mengurangi tekanan pada ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus korona atau coronavirus.

Baca Juga: Ancaman Virus Korona Bikin Harga Minyak Anjlok 3%

Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (26/2/2020), dolar AS tergelincir 0,401% menjadi 98,939, setelah mencapai level tertinggi tiga tahun mendekati 100 pada pekan lalu.

Sebelumnya, dolar AS naik minggu lalu ke level tertinggi dalam beberapa tahun karena virus menyebar lebih lanjut di seluruh dunia, dengan investor menganggap semua aset AS sebagai tempat berlindung yang aman.

Baca Juga: Virus Korona Menyebar, Wall Street Anjlok 4 Hari Berturut-turut

Tetapi indeks dolar telah turun minggu ini karena tempat berlindung yang aman lainnya telah naik karena pengelola uang sekarang berpikir The Fed mungkin lebih cenderung untuk memangkas suku karena memiliki ruang paling banyak untuk melakukannya.

Pemotongan suku bunga bersifat inflasi, menurunkan nilai dolar. Harapan bahwa Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Juni berada di 78,3% pada hari Selasa, menurut alat FedWatch CME Group.

Alat yang sama menunjukkan peluang 4,1% bahwa suku bunga akan berada pada kisaran 150-175 basis poin, saat ini di bulan Desember, turun dari 28,6% sebulan yang lalu.

"Potensi kejatuhan ekonomi dari virus korona dapat menggagalkan AS untuk mendinginkan reli dolar ke puncak tiga tahun yang menekan hasil obligasi ke posisi terendah multi-tahun dan meningkatkan harapan bagi Federal Reserve untuk memberikan lebih banyak pemotongan suku bunga untuk menjaga rekor ekspansi yang panjang," kata analis pasar senior di Western Union Business Solutions Joe Manimbo.

Terhadap euro, dolar sedikit melemah, terakhir turun 0,28% pada USD1,088. Indikator pasar volatilitas tersirat dalam euro / dolar berkurang pada Selasa setelah naik ke level tertinggi sejak Oktober pada Senin.

Yen menguat 0,61% pada 110,04 per dolar.

Yuan China bertahan naik 0,11% pada 7,028 per dolar AS di pasar lepas pantai, setelah naik ke tertinggi lima hari di awal sesi.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement