Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp30,8 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 28 Februari 2020 |16:17 WIB
Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp30,8 Triliun
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang keluar atau net outflow sebesar Rp30,8 triliun dari pasar keuangan Indonesia di sepanjang Februari. Adapun rinciannya adalah dana keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp26,2 triliun dan Rp4,1 triliun dari pasar saham.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, ramai-ramainya investor mencabut dana dari pasar keuangan Indonesia imbas dari wabah virus korona. Bahkan dampak virus korona ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di pasar keuangan global.

  Baca juga: BI: Aliran Modal Asing yang Masuk RI Capai Rp220,9 Triliun

"Aliran modal asing secara netto bulan ini untuk SBN terjadi outflow Rp26,2 Triliun sampai 27 Februari. Karena investor global melepas kepemilikan inwstasi portofolionya di banyak negara," ujarnya saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Keluarnya aliran dana asing ini juga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun turun terus sejak munculnya wabah virus Korona. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 223,7 poin atau 4,042% ke level 5.311.

Selain pada pasar saham, pelemahan juga terjadi pada nilai tukar rupiah. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah kembali tembus ke angka Rp14.000 an setelah sebelumnya selalu stabil di level Rp13.500 hingga Rp13.600 per USD.

Baca juga: Indonesia 'Diguyur' Aliran Modal Asing Rp217 Triliun

"Dampak terhadap harga saham, turun sejak akhir Januari kurang lebih 20% jadi 5.650. Pengaruh terhadap nilai tukar alami pelemahan Year to Date (YTD) 1,08% Sampai 27 Februari diperdagangkan sekitar Rp14.000," jelasnya.

Meskipun begitu lanjut Perry, penarikan investasi ini hanya berlangsung sementara. Saat virus Korona sudah berkurang investor diperkirakan akan menaruh kembali kepemilikan portofolionya di tanah air.

"Mereka saat ini cenderung jual dulu, nanti kemudian masuk lagi setelah kondisi membaik dan terus kita pantau," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement